AGENCUAN12 – Menentang Collina yang Mau Ubah Aturan Tendangan Penalti

FIFA referees committee chairman Pierluigi Collina looks on during a press conference at the Qatar National Convention Center (QNCC) in Doha on November 18, 2022, ahead of the Qatar 2022 World Cup football tournament. (Photo by Anne-Christine POUJOULAT / AFP) (Photo by ANNE-CHRISTINE POUJOULAT/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT


Jakarta

Pierluigi Collina punya ide ubah aturan tendangan penalti, sang algojo dilarang tendang bola rebound. Hal itu ditentang oleh eks pemain Italia, Massimo Oddo.

Legenda wasit dunia sekaligus komite wasit UEFA, Pierluigi Collina mengusulkan ide tersebut baru-baru ini. Dirinya mau, penendang penalti tidak menyepak bola rebound demi keadilan kiper.

“Saya yakin, ada kesenjangan antara sang penendang penalti dengan kiper. Rata-rata, 75 persen penalti masuk dan peluang lebih besar adalah ketika sang penendang dapatkan rebound (bola pantulan),” jelasnya dilansir dari Repubblica.


“Kiper harusnya dapat keadilan,” tegasnya.

“Saya sudah menyebutkan hal tersebut dalam diskusi bersama IFAB. Solusinya adalah ‘satu tembakan’, seperti ketika di kondisi adu penalti yang mana tidak ada bola pantulan,” ungkapnya.

“Jadi, penendang harus bisa mencetak gol dari titik penalti. Jika bola ditepis, menjadi goal kick,” sambungnya.

Eks pemain Timnas Italia, Massimo Oddo menentang ide Pierluigi Collina. Katanya, ide Collina justru membuat permainan tidak akan menarik.

“Saya menentangnya. Saya seorang penganut paham tradisionalisme, bagi saya, permainan kami lebih indah di masa lalu. Saya dengan berat hati menerima kehadiran teknologi, meskipun saya memahami manfaatnya. Sekarang saya berharap mereka tidak akan mengubah penalti,” paparnya.

Oddo melanjutkan, penalti adalah hukuman berat buat suatu tim dan oleh sebab itu ‘kotak terlarang’ harus benar-benar bersih dari pelanggaran. Ada strategi bertahan jitu yang harus dilakukan.

Lebih dari itu, Oddo menyebut kalau seorang kiper juga bakal bersinar namanya jika jago menangkal penalti dan bisa lanjut menepis bola rebound.

“Ada keterampilan yang terlibat dalam tendangan penalti, kemampuan kiper yang melakukan penyelamatan, dan kelincahan pemain yang bergegas masuk untuk melindungi kiper atau mencetak gol,” ujarnya.

“Namun, bukan hanya pengambil penalti yang mencetak gol dari bola pantul, rekan setim juga bisa. Ini menunjukkan bahwa keterampilan tertentu memerlukan pelatihan. Setiap perubahan dalam aturan akan memaksa kita untuk kehilangan seninya,” tutupnya.

(aff/raw)

Posted in Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *